Sabtu, 03 Oktober 2015

TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. Karakteristik Matematika
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk  hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika. 
Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Dengan demikian, cara belajar secara deduktif dan induktif digunakan dan sama-sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika tersebut diharapkan akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif  pada peserta didik. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :

1.   Objek yang dipelajari abstrak.

Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia.
2.   Kebenaranya berdasarkan logika.
      Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui eksperimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).
3.   Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui latihan-latihan soal.
4.     Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.
Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.
5.     Menggunakan bahasa simbol.
Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol “+” sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.
6.     Diaplikasikan dibidang ilmu lain.
Materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.
  B. Manfaat Belajar Matematika
Dengan belajar matematika diharapkan peserta didik dapat memperoleh manfaat berikut:
1.   cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu. dengan belajar matematika, otak kita terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis. Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah
2.   cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang bersifat umum. bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. sehingga kita menjadi terhindar dengan cara berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”..
3.   belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak. Bukankah begitu? coba saja. masih ingatkah teman-teman saat mengerjakan soal-soal matematika? kita harus memperhatikan benar-benar berapa angkanya, berapa digit nol dibelakang koma, bagaimana grafiknya, bagaimana dengan titik potongnya dan lain sebaganya. jika kita tidak cermat dalam memasukkan angka, melihat grafik atau melakukan perhitungan, tentunya bisa menyebabkan akibat yang fatal. jawaban soal yang kita peroleh menjadi salah dan kadang berbeda jauh  dengan jawaban yang sebenarnya.
4.  belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi semua hal dalam hidup ini. saat kita mengerjakan soal dalam matematika yang penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat putus asa. jika ada lamgkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. jangan-jangan ada angka yang salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. namun, jika kemudian kita bisa mengerjakan soal tersebut, ingatkah bagaimana rasanya? rasa puas dan bangga.( tentunya jika dikerjakan sendiri
5.  yang tidak kalah pentingnya, sebenarnya banyak koq penerapan matematika dalam kehidupan nyata. tentunya dalam dunia ini, menghitung uang, laba dan rugi, masalah pemasaran barang, dalam teknik, bahkan hampir semua ilmu di dunia ini pasti menyentuh yang namanya matematika.
  C. Tujuan Pembelajaran Matematika
 Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian, keunggulan dan kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika tidak cukup hanya dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap individu perlu memiliki penguasaan matematika pada tingkat tertentu. Penguasaan individual demikian pada dasarnya bukanlah penguasaan terhadap matematika sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical literacy) yang diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk berhasil dalam kehidupan atau kariernya. Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada siswa merupakan sumbangan mata pelajaran matematika kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik dapat:
1.     Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun  algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
b.     mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut
c.     mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
d.     menerapkan konsep secara logis.
e.     memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari
f.      menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya)
g.     mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
h.    mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat  bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika seperti  melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan melukis/ menggambarkan /merepresentasikan konsep keruangan. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma
b.     memodifikasi atau memperhalus prosedur
c.     mengembangkan prosedur
d.     Menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menyelesaikan masalah matematika
2.     Menggunakan pola sebagai dugaan dalam  penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     mengajukan dugaan (conjecture)
b.     menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
c.     memberikan alternatif bagi suatu argumen
d.     menemukan pola pada suatu gejala matematis
3.     Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Masalah ada yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi siswa, dalam arti memiliki tipe yang berbeda dari masalah-masalah yang telah dikenal siswa. Untuk menyelesaikan masalah tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk meniru cara penyelesaian masalah-masalah yang telah dikenalnya, melainkan ia harus melakukan usaha-usaha tambahan, misalnya dengan melakukan modifikasi pada cara penyelesaian masalah yang telah dikenalnya, atau memecah masalah tidak rutin itu ke dalam beberapa masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang masalah tidak rutin itu menjadi masalah yang telah dikenalnya. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     memahami masalah
b.     mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam mengidentifikasi masalah.
c.     menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk
d.     memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
e.     menggunakan atau mengembangkan strategi pemecahan masalah
f.      menafsirkan hasil jawaban yang diperoleh untuk memecahkan masalah
g.     menyelesaikan masalah.
4.     Mengkomunikasikan gagasan,penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
b.     Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
c.     memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran induksi
d.     Menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi
e.     Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
5.     Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a.     memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b.    bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika
c.     bersikap antusias dalam belajar matematika
d.    bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan
e.     memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah
6.     Memiliki sikap dan perilaku  yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten,  menjunjung tinggi kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang lain
7.     Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika
8.     Menggunakan alat peraga sederhana  maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan pada Pemahaman Konseptual, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran.

33 komentar:

  1. assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh pak

    BalasHapus
  2. assalamualaikum pak
    Nama : muhammadjibril
    kelas : XII ips4

    BalasHapus
  3. assalamualaikum wr.wb
    Nama : MUHAMMAD OWEN
    Kelas : XII IPS 4

    BalasHapus
  4. NAMA : MUHAMMAD YASIN SYAFRUDDIN
    KELAS : XI IPA 3

    BalasHapus
  5. Nama: St. Marwa Akrama
    Kelas: XI IPA 2

    BalasHapus
  6. NAMA:MUH.FAIZAL HAIDIR MAHMUD
    KELAS:XI IPA 4

    BalasHapus
  7. Nama : Andi Nurul Ain. W
    Kelas: XI IPA 3

    BalasHapus
  8. Nama :Firda yunita
    Kelas:XI IPA 4

    BalasHapus
  9. Nama :Firda yunita
    Kelas:XI IPA 4

    BalasHapus
  10. Nama : chesiana
    Kelas: XI IPA3

    BalasHapus
  11. Nama: Ahmad Baihaki Rani
    Kelas: XI IPA 1

    BalasHapus
  12. Nama : Winda Aulia Syam
    Kelas : XI IPA 1

    BalasHapus
  13. Nama : chusnul chatimah azis
    Kelas : XI IPA 1

    BalasHapus
  14. Nama:M.Fahrul
    Kelas:XI IPA 1

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. NAMA : WILDAYANA
    KELAS : XI IPA 1

    BalasHapus
  17. Nama : Winda Aulia Syam
    Kelas : XI IPA 1

    BalasHapus
  18. Nama:Imam Rahmatullah Bahar
    Kelas:XI IPA 1

    BalasHapus
  19. Nama : Aqilah Ramadhani
    Kelas : XI IPA 1

    BalasHapus
  20. Nama : Aqilah Ramadhani
    Kelas : XI IPA 1

    BalasHapus
  21. NAMA : IRA MUNAWWARAH MUSTAN
    KELAS : XI IPA 1

    BalasHapus
  22. NAMA : YUSTI YUDIANTI
    KELAS : XI IPA 1

    BalasHapus
  23. NAMA : RIKA TIARA
    KELAS : XI IPA 1

    BalasHapus
  24. NAMA : NURUL FAHIRA
    KELAS : XI IPA 6

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. NAMA : ANDI SAKINAH MUCHLIS
    KELAS : XI IPA 6

    BalasHapus
  27. NAMA : SITTI KHADIJAH NUR
    KELAS: XI IPA 1

    BalasHapus
  28. NAMA : BS TRIAGUSTIAWATI
    KELAS : XI IPA 1

    BalasHapus
  29. NAMA : AYU IZZATY NURDHUHA
    KELAS : XI IPA 6

    BalasHapus
  30. Nama:uswatun hasanah. Kelas:XI ipa 6

    BalasHapus
  31. Andi Alya Nabila Maharani Putri
    Nurul Mutia M
    Munirah M Nur
    Nur Afia
    Aqillah Fadhia

    XI IPA 2

    --------

    Yuyun Agnes

    XI IPA 3

    BalasHapus

Silahkan masukkan komentar, untuk memperkaya konten dari blog ini.

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

¨        Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingku...