Sabtu, 07 Oktober 2017

Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi: Mencegah Timbulnya Masalah Kedisiplinan

Jika di dalam kelas ada siswa yang memiliki kebencian terpendam. Ketika siswa yang memiliki sifat demikian menemukan guru yang sepertinya mudaj diserang, mungkin guru yang memunculkan kesan tidak yakin dan ragu akan kewibawaannya, atau guru baru yang tampaknya kurang terampil dalam memegang kendali, maka godaan untuk membuat masalah menjadi sangat kuat.
Langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut.
1. Perhatikan siswa-siswa anda.
Teruslah memperhatikan ruang kelas selama anda mengajar, sehingga anda dapat terus memperhatikan apa yang sedang dikerjakan siswa-siswa anda. Supaya siswa melihat anda sebagai orang yang tidak mudah dikibuli. Berlatihlah selalu tampak waspada saat mengajar, lakukan kontak mata langsung dengan siswa, seperti berkeliling di dalam kelas. Bangunlah sikap tegas sebagai guru yang selalu mengendalikan situasi kelas.
2. Tunjukkan ketidaksetujuan.
Jika ada siswa yang membuat gangguan dalam kelas seperti berbicara terlalu lama dengan temannya, menutup buku dengan keras,  atau beediri tidak semesetinya. Anda segera memberikan respon, tanpa ragu-ragu, tanpa menunjukkan kesan terkejut. Tanpa mengganggu pelajaran anda dapat menatap mata anak tersebut, kemudian memberikan isyarat dengan tangan  "harap tenang". Tatapan mata yang langsung dan tajam menunjukkan ketegasan atau dapat pula dengan isyarat menggelengkan kepala. Selain itu anda dapat pula berjalan mendekati siswa tersebut dan berdirilah di dekatnya beberapa saat, manyampaikan pelajaran dari posisi di dekatnya. Sehingga siswa tersebut merasakan kehadiran anda.
3. Mengajak berbicara secara pribadi.
Apabila isyarat yang anda sampaikan tidak berhasil dan siswa tersebut mengulangi tingkahnya. Jangan memberi respon yang sama. Jangan memberi isyarat lagi. Tetapi berjalanlah menuji siswa tersebut dengan penuh keyakinan, lakukan tatapan mata langsung dan ucapkan secara perlahan, langsung, tenang atau nada gembira "temui saya setelah kelas usai. Saya ingin bicara sebentar secara pribadi denganmu". Jangan membalas jika siswa bertanya kenapa atau menyatakan diri tidak bersalah. Ucapkan saja permintaan tersebut dan lanjutkan pelajaran. Sikap ini akan menunjukkan bahwa anda menganggap siswa tersebut betsedia untuk berbicara nanti, sebagaimana sudah anda minta. Jangan tunjukkan emosi apapun.
4. Buatlah pernyataan kewibawaan secara pribadi.
Setelah pelajaran usai tugas anda sekarang adalah melakukan apa yang sudah diisyaratkan tadi, bukan untuk memberi peringatan atau membentak siswa itu. Hadapi siswa itu dengan berani dan tataplah langsung matanya, sampaikan pesan kepercayaan diri. Anda dapat berkata "budi, saya tidak ingin ada sedikitpun gangguan atau keributan dalam kelas saya. Saya tidak menyalahkanmu atas apa yang kamu lakukan. Saya cuma ingin mempertegas bahwa saya ingin benar-benar kelas kita menjadi kelas yang koperatif, saling membantu untuk dapat belajar dengan baik dan saya ingin kamu juga turut ambil bagian. Terima kasih. Sekarang kamu boleh pergi dan bergabung dengan teman-temanmu." Isi nasehat yang singkat, yang penting adalah anda tidak menyalahkannya, menuduhnya bersalah, atau marah kepada siswa tersebut. Karena tindakan seperti itu menunjukkan kewenangan untuk pengelolaan kelas yang baik.
5. Membuat pernyataan kewibawaan di depan kelas.
Jika keempat langkah pertama masih belum bisa menenangkan siswa. Anggaplah siswa kembali berperilaku tidak semestinya. Anda harus bersiap-siap secara tegas dan kali ini di depan kelas. Bila siswa berulah lagi di dalam kelas. Anda berjalan ke arahnya, mengahadapi dia secara langsung, dengan tegas, nada tenang beritahu seperti apa perilaku yang anda harapkan. Misalnya "berhentilahengobrol dengan teman di sebelahmu. Sudah waktunya kamu mengendalikan diri. Terima kasih" jangan memberi penekanan pada kesalahan dia, tetapi penegasan pada perilaku apa yang anda inginkan. Jika siswa tersebut membalas jangan membantahnya. Anda hanya perlu mengulangi kalimat di atas.
Sumber: Judul buku: Pembelajaran Aktif yang menginspirasi. Penulis: Merril Harmin dan Melanie Tooth. Penerbit Indeks. Tahun: 2012. Dengan berbagai perubahan redaksi kalimat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar, untuk memperkaya konten dari blog ini.

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

¨        Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingku...