Kamis, 29 Juli 2021

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

 

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Sarah Nurul Latifah, S.Si_ CGP Makassar Angkatan 2

 

A.      Latar Belakang

Saat pertama kali menjadi guru, saya menemukan kondisi murid remaja saya yang masih kurang ramah. Mereka sering menguji kekonsistenan guru-gurunya dalam menerapkan kebijakan di dalam kelas, terutama pada guru baru seperti saya. Akhirnya di tahun berikutnya saya dan beberapa teman mencoba menerapkan beberapa kontrak belajar yang mampu membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih kondusif. Selain itu, di lingkungan sekolah seluruh pihak juga bekerjasama agar 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) bisa dibiasakan.

Meski demikian, belakangan saya menemukan bahwa kontrak belajar yang saya buat terutama di dalam kelas saya lebih condong kepada kebijakan saya pribadi sehingga tidak memberikan kesempatan kepada murid saya untuk menyalurkan aspirasinya. Selain itu, pemilihan konsekuensi lebih cenderung berbentuk hukuman dan tidak selaras dengan isi kesepakatan kelasnya. Hal ini membuat beberapa murid mungkin segan, tetapi beberapa murid lainnya justru menjalankan kontrak belajar karena rasa takut. Oleh karena itu, saya perlu membangun kebudayaan positif dimana seluruh orang terlibat di dalamnya dengan kesadaran pribadi dan setiap orang bisa saling menghargai, dimulai dari dalam kelas.

 

B.      Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata ini akan dijalankan dengan rancangan berikut:

  1. Membudayakan senyum, salam, dan sapa
  2. Memberikan contoh keteladanan bagi murid-murid saya (kedisiplinan, kerja keras, kolaborasi, semangat belajar, dll)
  3. Bersama murid menyusun dan menjalankan kontrak belajar dengan konsisten:

      Mendiskusikan visi kelas ideal menurut murid-murid

      Mendiskusikan dan merumuskan bersama langkah-langkah yang tepat untuk mencapai visi kelas ideal tersebut dalam bentuk kontrak kelas.

      Mendiskusikan dan menyepakati bersama konsekuensi yang sesuai atas pelanggaran kontrak kelas.

  1. Mengintegrasikan pengembangan karakter positif murid dalam aktifitas kelas yang mendukung.

 

C.      Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan

Membudayakan senyum, salam, dan sapa bisa dilaksanakan dengan cukup baik. Murid-murid tampak sudah terbiasa untuk bertutur kata dan bertindak sopan dalam berinteraksi dengan gurunya. Hal ini dikarenakan beberapa tahun ini pembiasaan 3S telah rutin dilakukan di sekolah dengan kerja sama seluruh perangkat sekolah. Sementara dalam pemberian keteladanan, saya bersama rekan guru terus berusaha menunjukkan upaya dalam mengaplikasikan karakter positif yang kiranya bisa diteladani murid-murid saya. Saya berusaha untuk lebih disiplin, terus belajar, mengembangkan diri, berkolaborasi dengan guru-guru, dan berinovasi dalam menyusun pembelajaran yang terbaik bagi mereka.

Untuk membiasakan murid untuk berperilaku positif di dalam kelas, pembelajaran diawali dengan penyusunan kontrak belajar. Kontrak belajar kali ini disusun dengan melibatkan murid-murid. Seluruh murid berdiskusi dan menyampaikan sarannya masing-masing. Dengan adanya diskusi kontrak belajar ini, aspirasi siswa dapat tersalurkan dan kelas tetap bisa berjalan dengan kondusif.

Selain itu, kegiatan-kegiatan yang bisa membentuk karakter baik peserta didik juga diintegrasikan di dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan-kegiatan seperti membangun kepercayaan diri murid melalui presentasi, menghargai pendapat melalui proses diskusi, bekerja sama melalui kelompok belajar, belajar disiplin melalui pengumpulan tugas tepat waktu, ataupun pemberian materi lainnya terkait pembangunan karakter pada murid-murid baru di MPLS.

 

D.     Pembelajaran dari pelaksanaan aksi nyata:

Menjalankan budaya positif merupakan tantangan yang sangat besar. Hal ini membuat saya sedikit gugup dan khawatir, terutama saat menunjukkan kekonsistenan dalam menjalankan aturan yang telah disepakati dan kekonsistenan dalam menunjukkan keteladanan

Meskipun demikian aksi nyata ini mengajarkan saya bagaimana menghargai pendapat dari murid-murid saya, bagaimana membangun sikap saling menghargai dari kesadaran diri bukan dari rasa takut, belajar mendesain kelas yang lebih kondusif, dan belajar untuk memperbaiki diri dan mengajak rekan guru untuk terus belajar dan bertumbuh bersama.

 

E.      Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

1.      Kedepannya kontrak belajar dengan melibatkan murid akan lebih dirutinkan

2.      Kendala yang ditemukan di kelas akan didiskusikan bersama dan ditambahkan di kontrak belajar jika diperlukan

3.      CGP akan berusaha menjadi lebih baik dan bersama dengan orang-orang disekitarnya untuk terus mengembangkan diri terutama terkait pengembangan karakter positif

4.      Kebudayaan 3S akan terus dijalankan dan dibudayakan.

 

F.      Dokumentasi

1.      1. Budaya 3 S (Senyum Salam Sapa)


F.1.a. Dokumentasi Luring



F.1.b. Dokumentasi Daring

1.     2. Kontrak Belajar



F.2.a. Dokumentasi Kelas X


F.2.b. Dokumentasi Kelas XI Sciences

1.      3. Integrasi dalam pembelajaran


F.3.a. Dokumentasi Presentasi Murid


F.3.b. Diskusi dalam Tim



F.3.c. Materi Pendidikan Karakter di MPLS




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar, untuk memperkaya konten dari blog ini.

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

¨        Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingku...